Wednesday, May 16, 2012

on Leave a Comment

Review Asal-asalan: GIMP 2.8



GIMP versi stable terbaru, GIMP 2.8, telah dirilis 3 Mei 2012 kemarin. Wah.., saya telat!! Niat awalnya, saya ingin install di Linux Mint 12, mengacu tutorial yang saya baca di sini. Tapi gagal juga dengan error yang sama seperti user lain yang berkomentar di forum itu. Yah... GIMP 2.6-nya jadi korban, belum saya install lagi. Akhirnya saya unduh versi Windows dan langsung saya coba.

Apa saja yang baru di GIMP 2.8 dibanding dengan versi sebelumnya bisa kita baca selengkapnya di release notes. Berikut ini beberapa fitur baru GIMP 2.8, masih dalam bahasa aslinya,
  • Single-Window Mode
  • Multi-Column Dock Windows
  • More Screen Real Estate For Dockable Dialogs
  • Save And Export
  • Layer Groups
  • Tools Drawn With Cairo
  • On-Canvas Text Editing
  • Keyboard Shortcut Changes
  • Brush System Improvements
  • Tool Preset Improvements
  • Cage Transform Tool
  • File Plug-Ins
  • For Tablet Users
  • Resource Tagging
  • Resources
Yang paling membuat saya tertarik, dan mungkin paling ditunggu-tunggu semua pengguna GIMP, adalah fitur Single-Window Mode. Begitu saya install di Windows 7, yang paling ingin saya lihat ya Single-Window mode ini. Tapi begitu saya buka, lho kok masih sama dengan yang lama? Ternyata memang harus diaktifkan dulu lewat menu Windows > Single-Window Mode. Kemudian saya geser-geser toolbox dan docks-nya, jadinya seperti gambar berikut ini, yang menurut saya paling nyaman mengingat resolusi monitor cuma 1024x768.


Saat kita membuka banyak gambar, ada tab di atasnya. Praktis sekali. Tidak perlu klik di taskbar. Satu lagi yang menarik adalah Layer Groups. Ini akan membuat pengaturan layer lebih mudah.

Yang membuat saya sedikit kaget adalah saat menyimpan file. Setelah diingat-ingat, oh iya, sekarang kalau mau menyimpan hasil edit di GIMP sebagai file image, yang kita gunakan adalah Export (CTRL+E, atau CTRL+SHIFT+E). Save dan Save as hanya untuk menyimpan file XCF.

Di GIMP 2.8 menambah atau meng-edit teks langsung dilakukan di canvas, tidak seperti versi-versi sebelumnya yang memunculkan jendela baru. Ada lagi tool baru yang belum saya coba dan belum saya tahu penggunaannya, Cage Transform Tool.

Sekian saja review asal-asalan saya tentang GIMP 2.8. Yang belum mencoba, langsung saja unduh di gimp.org. Saya masih tetap mencoba install GIMP 2.8 ini di Linux Mint 12. Kalau ada yang sudah bisa install di Linux Mint, atau Ubuntu Oneiric, atau Precise, boleh berbagi informasinya.

0 Comments:

Post a Comment